INTERAKSI
DUA BENDA BERMUATAN
A.
PENDAHULUA
N
1.
Latar
Belakang
Fisika
adalah salah satu cabang ilmu alam yang berbasis pada pengamatan fenomena atau
gejala alam. Karakter fisika hampir sama dengan ilmu alam yang lainnya. Ciri
khas materi fisika berupa fenomena-fenomena alam yang teramati sehingga membuat
pembelajaran fisika banyak melibatkan pengamatan dan pemahaman terhadap
fenomena-fenomena tersebut, yaitu gejala-gejala, kejadian-kejadian di alam serta
interaksi dari benda-benda di alam tersebut yang berhubungan dengan materi dan
energi berdasarkan hukum-hukum yang mengatur di dalamnya.
Telah
diketahui bahwa setiap benda baik benda padat, cair, dan gas memiliki
mater-materi atau pertikel-pertikel penyusun di dalamnya dan kita mengakui ada
meteri yang sangat kecil yang disebut dengan Atom yang tidak dapat dilihat oleh, dimana atom ini
terdiri atas proton, electron dan neutron. Adpun muatan masing-masing penyusun
tersebut berbeda-beda yaitu proton bermuatan positif, neutron bermuatan netral
dan electron bermuatan negatif. Sehingga berdasarkan pembagian atom yang ada
diatas kita dapat menyatakan bahwa sebuah benda dikatakan bermuatan positif
jika kekurangan electron dan bermuatan negatif jika kelebihan electron. Muatan
benda inilah yang disebut dengan listrik statis.
Listrik
statis dapat diartikan sebagai berkumpulnya muatan-muatan listrik pada suatu
benda . pada listrik statis ini tidak membahas tentang aliran arus listrik karena listrik statis
tidak dapat mengalir dari satu tempat ketempat lainnya. Listrik statis juga
merupakan ketidakseimbangan muatan listri dalam atau pada permukaan suatu
benda. Benda yang berrmuatan listrik statis dapat menarik atau menolak benda
bermuatan listrik lainnya. Adanya listrik statis dapat terjadi karena adanya
perpindahan electron. Salah satu contoh listrik statis yaitu saat penggaris
plastik bermuatan netral digosokkan
dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif karena mendapatkan
tambahan elektron dari kain wol, sehingga penggaris yang kelebihan electron
tersebut dapat menarik serpihan kertas yang ada.
Berdasarkan
kejadian tersebut, diperlukan untuk dilakukannya suatu pengamatan diamana dengan pengamatan
tersebut kita dapat mengetahui adanya listrik statis dalam suatu benda.
2.
Tujuan
Setelah
melakukan praktikum ini, diharapkan agar mahasiswa dapat menjelaskan Hukum
Coulomb.
B.
KAJIAN
TEORI
Kelistrikan
adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya dan
dapat juga diartikan sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Listrik dapat dibagi dua yaitu listrik statis danlistrik dinamis. Listrik
statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Suatu benda
dapat diberi muatan listrik statis dengan cara menggosoknya dengan benda lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri
dari molekul-molekul dan atom, didalamnya terdapat proton dan elektron dalam
jumlah tertentu (Afriana, 2015).
Hubungan
antara gaya elektrostatik benda bermuatan listrik dengan jaraknya pertama kali
diselidiki oleh fisikiawan Prancis, yaitu Charles Coulomb.
Hukum coulomb mendeskripsikan gaya antara dua muatan ketika berada dalam
keadaan diam. Gaya-gaya tambahan berperan ketika muatan sedang bergerak.
Meskipun peralatan yang khusus untuk mengukur muatan listrik tidak ada dalam
hukum Coulomb, dengan menyiapkan bola-bola kecil dengan besar muatan yang
berbeda dimana rasio muatan diketahui. Hukum Coulomb megajukan argument bahwa
jika sebuah bola penghantar bermuatan disentuhkan dengan bola tidak bermuatan
yang identik, muatan bola yang pertama
akan terbagi rata pada keduanya karena adanya simetri.
Gambar
3.1 Hubugan Arah Muatan
Bergantung pada Jenis Muatannya
Secara matematis hukum
Coulomb ditulis dengan rumus:

Dimana
dan
adalah muatan masing-masing benda, r adalah jarak
antara kedua muatan dan k adalah konstanta (Giancoli, 2001).


Listrik
statis merupakan konsep yang bersifat abstrak, khususnya perpindahan elektron
yang menyebabkan suatu benda bermuatan. Elektron tidak bisa dilihat, hanya bisa
dimodelkan. Contoh gejala listrik statis, bagaimana sebuah benda bermuatan
listrik netral, postif, atau negatif. Apabila dua benda digosok, maka akan
terjadi pengurangan atau penambahan elektron. Tetapi elektron yang berpindah
bersifat abstrak sehingga tidak bisa dilihat langsung. Sesuai dengan teori atom Thomson, Rutherford
dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan negatif. Jika proton dan
elektron jumlahnya sama maka benda dikatakan netral. Benda dikatakan bermuatan
positif bila jumlah elektron lebih sedikit dari proton. Sedangkan benda
dikatakan bermuatan negatif bila jumlah elektron melebihi jumlah proton. Muatan
lisrik sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan muatan tidak sejenis akan
saling tarik menarik. Gaya tarik atau
tolak antara muatan listrik sering dinamakan gaya elektrostatik. Hubungan
antara muatan listrik tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:
Gamabar 3.2 Gaya Coulomb pada Muatan Listrik
(Kertiasih, 2013)
C.
METODE
PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada percobaan Interaksi Dua Buah Benda Bermuatan dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel
3.1
Alat dan Bahan yang digunakan pada percobaan Hukum Coulomb
No
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Dua
buah statif
|
Tempat
menggantungkan bola
|
2
|
Dua buah balon yang sudah ditiup
|
Sebagai
objek pengamatan
|
3
|
Benang
|
Untuk
mengikat balon pada statif
|
4
|
Rambut
kering
|
Sebagai
tempat menggosokkan balon
|
5
|
Penggaris
|
Untuk
mengukur jarak kedua balon
|
2.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang
dilakukan pada percobaan Interaksi Dua Buah Benda Bermuatan ini yaitu:
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada percobaan Interaksi
Dua Benda Bermuatan
b.
Menggantungkan kedua balon yang sudah ditiup pada statif dengan
panjang tali 0,5 m
c.
Mengatur jarak antara kedua balon sejauh 0,1 m
d.
Menggosokkan kedua balon pada rambut kering secara bersamaan
selama 30 detik. Mengamati interaksi yang terjadi ketika balon dilepas
e.
Mengulangi lagkah (c) dan (d) untuk jarak 0,15 m dan waktu selama
60 detik
f.
Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a. Data Pengamatan
Data pengamatan
pada percobaan Interaksi dua benda bermuatan dapat dilihat pada Tabel 3.2
berikut:
Tabel
3.2 Data
Pengamatan pada Percobaan Hukum Coulomb
No
|
Waktu untuk
menggosok rambut (detik)
|
Jarak kedua balon
|
Kuat interaksi
kedua balon
|
1
|
30
|
0,1
|
Tolak-menolak
(lemah)
|
0,15
|
Tolak-menolak
(sangat lemah)
|
||
2
|
60
|
0,1
|
Tolak-menolak (kuat)
|
0,15
|
Tolak-menolak
(lemah)
|
b.
Pembahasan
Listrik
statis adalah listrik yang diam untuk sementara waktu pada suatu benda. Suatu
benda dapat diberi muatan listrik statis dengan cara digosokkan dengan benda
lain. Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang
terdiri dari molekul-molekul dan atom, didalamnya terdapat proton dan elektron
dalam jumlah tertentu. Muatan lisrik sejenis akan saling tolak menolak,
sedangkan muatan tidak sejenis akan saling
tarik menarik. Gaya tarik atau tolak antara muatan listrik sering
dinamakan gaya elektrostatik.
Percobaan
yang berjudul “Interaksi Dua Benda Bermuatan”
ini bertujuan agar dapat menjelaskan Hukum Coulomb. Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan dua buah balon yang sudah ditiup yang kemudian
digosokkan pada rambut kering dengan menvariasikan jarak dan waktunya. Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan dapat dilihat bahwa pada perlakuan pertama yaitu menggosokkan
balon selama 30 detik dengan jarak antara balon adalah 0,1 m dan 0,15 m,
terlihat bahwa semakin jauh jarak antara kedua balon maka semakin lemah gaya
tolak-menolak kedua balon tersebut. Perlakuan kedua yaitu menggosokkan balon pada
rambut selama 60 detik dengan jarak 0,1
m dan 0,15 m, terlihat bahwa semakin jauh jaraknya maka gaya tolak-menolak
antara kedua balon menjadi lemah. Selain itu makin lama balon digosokkan maka
akan makin kuat gaya tolak-menolak antara balon. Hal ini dikarenakan semakin
lama balon digosokkan maka muatan listrik yang ada pada masing-masing balon
juga semakin besar sehingga gaya tolak menolak antara balon juga semakin kuat.
Namun, pada jarak yang semakin jauh gaya tolak-menolaknya akan semakin lemah karena electron-elektron yang ada pada
masing-masing balon juga semakin berjauhan.
Berdasarkan
hasil pengamatan, balon yang pada awalnya memiliki muatan netral, setelah
digosokkan pada rambut yang kering, maka electron-elektron yang ada pada rambut
akan berpindah pada balon. Hal ini karena gaya tarik pada balon lebih besar
dibandingkan gaya tarik pada rambut yang menyebabkan electron berpindah dari
rambut ke balon. Sehingga kedua balon sama-sama menyimpan muatan negatif.
Karena kedua balon sama-sama menyimpan muatan negatif, maka ketika didekatkan
balon saling tolak-menolak. Itulah yang menyebabkan kedua balon diatas saling
tolak-menolak.
Sehingga berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa benda yang bermuatan sejenis akan saling tolak menolak. Dimana semakin
jauh jarak antara kedua balon maka akan semakin lemah gaya tolak-menolak antara
balon tersebut. Hal ini sesuai dengan Hukum Coulomb
yang menyatakan bahwa “besar gaya tarik-menarik atau gaya tolak tolak-menolak
antara dua benda bermuata listrik berbanding lurus dengan besar masing-masing
muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat antara jarak kedua benda
bermuatan”
E.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa interaksi dua buah
balon yang memiliki muatan yang sejenis akan saling tolak menolak. Dimana
semakin jauh jarak antara kedua balon maka akan semakin lemah gaya
tolak-menolak balon tersebut.
2.
Saran
Saran yang dapat saya
ajukan pada percobaan ini yaitu
a.
Untuk laboratorium, sebaiknya dalam
ruangan laboratorium dipasangkan AC.
b.
Untuk asisten, dalam membimbing
praktikan sudah bagus.
c.
Untuk praktikan, agar jangan banyak
bermain ketika melaksanakan praktikum sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil data
DAFTAR
PUSTAKA
Afriana, Jaka. 2015. Penggunaan Alat Peraga Sederhana Sisi Mistis dalam Pembelajaran
Listrik Statis. JRKPF
UAD .Vol.2 No.2
Giancoli,
Douglas C. 2001.Fisika Edisi Kelima Jilid
2. Jakarta: Erlangga
Kertiasih, Ni Ketut. 2013. Pengembangan CD Interaktif Listrik Statis
dan Listrik Dinamis sebagai Media dalam Proses Pembelajaran di Sekolah.
Seminar Internasional, ISSN 1907-2066
Komentar
Posting Komentar