Laporan Pengukuran Daun
A.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Daun merupakan salah satu organ tanaman yang paling penting.
Daun merupakan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis untuk menyusun bahan kering tanaman. Berbagai ukuran dapat
digunakan,seperti pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun
(NLD) dan nisbah berat daun
(NBD) pada aktual tertentu.
Perubahan-perubahan selama pertumbuhan
mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintesis. Luas daun termasuk
parameter yang penting untuk mempelajari fisiologi
dan agronomi dalam kaitannya dengan pertumbuhan
tanaman. Terdapat banyak metode untuk mengukur luas daun tanaman.
Metode yang banyak digunakan adalah
dengan menggunakan leaf area meter, planimeter,
gravimetri, fotografi, dan masih ada beberapa metode yang lain. Metode lain yang dapat digunakan dan tidak
merusak tanaman adalah melalui pendekatan matematika.
Pengukuran adalah
penentuan angka yang menggambarkan suatu sifat tertentu
kepada suatu benda. Sistem pengukuran merupakan kesatuan dari prosedur, peralatan, personil yang
digunakan untuk menentukan angka yang
menggambarkan suatu sifat tertentu kepada suatu benda. Dalam pengukuran sering kali ditemukannya
perbedaan nilai yang diperoleh dari hasil
pengukuran. Perbedaan hasil nilai inilah yang disebut variasi data.Terjadinya variasi data dapat
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor penyebabnya.
untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukanlah pengukuran luas 3 sampel daun
yang berbeda. Sehingga nantinya dapat diperoleh
variasi data.
Berdasarkan
uraian diatas maka praktikum indeks luas daun harus dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada
kita mengenai cara pengukuran daun
tanaman dengan salah satu metode yang dilakukan.
2. Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai pada percobaan pengukuran luas daun adalah untuk mengetahui cara mengukur luas daun dengan satuan tak
baku
B.
KAJIAN
TEORI
Luas daun adalah
hasil kali antara panjang daun, lebar daun dan konstanta daun. Indeks luas daun
dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap
individu tanaman. Permukaan daun yang semakin luas diharapkan mengandung
klorofil lebih banyak. Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi
persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi
mengalami penurunan denga bertambahnya umur tanaman.
Indeks
luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah
yang ditempati tumbuh oleh tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh
laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi
dan indek s luas daun daun yang optimum meningkatkan pertumbuhan tanaman
(Gardner, 1991).
Faktor
yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil
pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki
kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju
fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran
yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran
yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat
tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran (Haryanti 2010).
Pengukuran luas daun
dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik daun. Bilamana
pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun bersangkutan, maka tanaman
mengalami kerusakan daun. Daun-daun tersebut kemudian diukur dengan
menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) ataupun Metode
Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun, maka tanaman akan
tetap tumbuh baik karena daun-daun tidak berkurang atau bahkan habis terpetik.
Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan atau rumus.
(Setyanti, 2013).
C.
METODE
PENELITIAN
1. Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
percobaan pengukuran luas daun dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Alat dan Bahan Percobaan
Pengukuran Suhu
No
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
|
Tiga
jenis daun
|
Sebagai objek pengamatan
|
2.
|
Kertas
milimeter
|
Sebagai alat pengukur
luas daun
|
6.
|
Penjepit
kertas
|
Untuk menjepit daun
|
7.
|
Pensil
|
Untuk mengambar luas
daun
|
2. Prosedur
Kerja
Prosedur kerja pada
percobaan pengukuran luas daun adalah sebagai berikut.
a. Menyediakan
alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Meletakan
daun A di atas kertas milimeter, lalu menjepit dengan penjepit kertas agar
tidak bergeser
c. Menggambar
daun A sesuai pola daunnya menggunakan pensil
d. Menghitung
banyak kotak yang ada pada pola daun A yang telah digambar untuk mengetahui
luas daun A
e. Mencatat
hasil dan satuan ukuran yang telah dibuat
f. Mengulangi
langkah B – E untuk daun B dan daun C
g. Menuliskan
hasil pengamatan pada data pengamatan.
D.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pengamatan
a. Data
Pengamatan
Data pengamatan percobaan pengukuran suhu
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut
Tabel 4.3. Data
Pengamatan Percobaan Pengukuran Suhu
No
|
Benda
yang diukur
|
Luas
daun
|
1.
|
Daun A
|
360 Satuan kotak
|
2.
|
Daun B
|
260 satuan kotak
|
3.
|
Daun C
|
264 satuan kotak
|
2.
Pembahasan
Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis sebagai
standar (satuan) yang telah disepakati terlebih dahulu. Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui nilai
ukur suatu besaran fisis dengan hasil
akurat.
Dalam
mengukur luas daun pada percobaan ini satuan yang digunakan adalah satuan
tak baku Keuntungan mengukur luas suatu
benda dengan menggunakan satuan tak
baku adalah pengukurannya menjadi lebih mudah. Sedangkan
kekurangan mengukur luas suatu benda dengan menggunakan satuan tak baku yaitu
hasil pengukuran yang diperoleh akan berbeda-beda serta membutuhkan waktu yang lebih lama.
Pada Percobaan ini jenis daun yang
digunakan divariasikan dari pohon yang berbeda,
ini bertujuan untuk mengukur luas daun dalam berbagai bentuk. Alat yang digunakan untuk menghitung luas daun
ini adalah kertas milimeter yang perhitungannya
berdasarkan pola yang telah dibentuk pada kertas tersebut. dalam percobaan ini diperoleh hasil
pengukuran untuk daun A adalah sebesar 360 satuan kotak,daun B sebesar 260 satuan
kotak dan daun C sebesar 264 satuan kotak.
Dari hasil pengamatan diatas besar
nilai dari setiap daun dipengaruhi oleh bentuk
daun
A. KESIMPULAN
DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan
ini adalah Cara mengukur dengan satuan tak baku contohnya adalah
dengan menggunakan kertas milimeter yaitu dengan cara objek yang akan diukur di
letakan di atas kertas milimeter kemudian menggambar pola yang ternetuk pada
kertas tersebut.
2. Saran
Saran
yang kami ajukan pada percobaan pengukuran suhu adalah sebagai berikut.
a. Untuk
laboratorium, sebaiknya alat dan bahannya dilengkapi lagi seperti macam-macam
skala pada thermometer.
b. Untuk
asisten pembimbing, sebaiknya dalam menjelaskan praktikum ataupun materi agar
lebih pelan-pelan.
c. Untuk
praktikan,sebaiknya dalam melakukan praktikum lebih serius dan teliti lagi agar
data yang diperoleh valid dan sesuai.
DAFTAR
PUSTAKA
Gardner, F. P ; R. B. Pearce dan R.
L. Mitchell., 2007. Fisiologi Tanaman.
PT Gramedia. Jakarta.
Haryanti, S. 2010. Pengaruh
Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata dan Ukuran Porus Stomata Daun Zephyranthes Rosea Lindl. JURNAL
ANATOMI FISIOLOGI, 18(1).
Setyanti, Y. H., Anwar, S., &
Slamet, W. 2013. Karakteristik Fotosintetik Dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) Pada Tinggi
Pemotongan Dan Pemupukan Nitrogen Yang
Berbeda. Animal Agricultural Journal, 2(1), 86-96.
Komentar
Posting Komentar